Diblokir AS China Sukses Bikin Chip 5nm Pakai Cara Tak Biasa
Di tengah blokade teknologi yang diberlakukan Amerika Serikat, China kembali membuat kejutan di sektor semikonduktor global.
Negeri Tirai Bambu ini dilaporkan berhasil memproduksi chip dengan teknologi fabrikasi 5 nanometer (nm), meskipun akses mereka terhadap
alat litografi canggih asal Barat telah dibatasi. Menariknya, China menggunakan metode alternatif yang tak biasa untuk mewujudkan pencapaian tersebut, membuktikan bahwa inovasi bisa muncul dari keterbatasan.
Blokade AS dan Dampaknya terhadap Industri Chip China
Sejak beberapa tahun terakhir, AS menerapkan sanksi ketat terhadap perusahaan teknologi China, khususnya yang terkait industri chip, seperti Huawei dan Semiconductor Manufacturing International Corporation (SMIC). Blokade ini mencakup pelarangan ekspor mesin litografi ekstrem ultraviolet (EUV) dari AS dan sekutunya, yang merupakan kunci utama dalam produksi chip modern berukuran di bawah 7nm. Akibatnya, banyak pihak memprediksi bahwa pengembangan chip canggih di China akan terhenti sementara.
SMIC dan Terobosan Litografi Alternatif
Namun, laporan terbaru menunjukkan bahwa SMIC, produsen semikonduktor terbesar di China, berhasil memproduksi chip 5nm dengan menggunakan teknologi Deep Ultraviolet (DUV) sebagai alternatif dari EUV. Teknologi DUV sebenarnya lebih tua dan umumnya digunakan untuk produksi chip dengan ukuran lebih besar seperti 28nm hingga 14nm. Akan tetapi, melalui metode pelapisan bertingkat (*multi-patterning*), SMIC mampu mendorong batasan teknologi DUV untuk mencapai hasil fabrikasi 5nm.
Metode Tak Biasa: Multi-Patterning Berlapis
Proses multi-patterning adalah teknik di mana pola sirkuit dicetak dalam beberapa tahap berulang agar menghasilkan dimensi yang lebih kecil.
Teknik ini sangat rumit, memakan waktu lebih lama, dan memiliki tingkat kegagalan yang lebih tinggi dibanding litografi EUV.
Namun, dengan rekayasa proses yang presisi, tim teknik SMIC berhasil meminimalkan margin kesalahan dan memproduksi chip
5nm yang layak secara komersial—sebuah pencapaian yang dianggap mustahil oleh banyak analis sebelumnya.
Penggunaan Chip 5nm di Produk Komersial
Salah satu indikasi keberhasilan ini adalah munculnya laporan bahwa Huawei telah menggunakan chip buatan SMIC dalam beberapa perangkat terbarunya. Chip 5nm ini disebut-sebut memiliki performa tinggi dan efisiensi daya yang mendekati standar internasional. Meski belum dapat menyaingi chip buatan TSMC atau Samsung, pencapaian ini tetap menandai kemajuan besar bagi teknologi dalam negeri China di tengah isolasi global.
Respons Dunia dan Kekhawatiran Barat
Keberhasilan ini langsung memicu reaksi dari komunitas teknologi global dan pemerintahan negara-negara Barat. Beberapa pihak menyuarakan kekhawatiran bahwa China tetap mampu berkembang meski tanpa akses terhadap teknologi canggih dari luar negeri. Ini sekaligus menjadi bukti bahwa strategi “decoupling” teknologi dari China belum sepenuhnya berhasil, dan bahwa China memiliki kemampuan adaptasi serta inovasi yang tinggi dalam menghadapi tekanan.
Dampak Jangka Panjang terhadap Persaingan Global
Keberhasilan China ini diyakini akan mempercepat ambisi negara tersebut untuk mencapai kemandirian teknologi penuh, khususnya di sektor semikonduktor yang strategis.
Jika mampu mengembangkan teknologi chip 5nm secara massal dan berlanjut ke 3nm atau bahkan 2nm, maka
dominasi perusahaan barat seperti Intel, TSMC, dan Samsung akan mendapat tantangan nyata dari timur. China juga diprediksi akan memperkuat aliansi teknologi dengan negara-negara yang tidak tunduk pada pengaruh AS.
Kesimpulan: Ketangguhan di Tengah Keterbatasan
Diblokir AS, China sukses menunjukkan bahwa keterbatasan tidak selalu menjadi hambatan mutlak dalam kemajuan teknologi.
Melalui pendekatan tak biasa, seperti pengoptimalan teknologi lama dan inovasi proses, China berhasil menembus batas teknologi yang dianggap tertutup bagi mereka. Terobosan chip 5nm ini tidak hanya menjadi kemenangan teknologi, tetapi juga simbol ketahanan dan semangat pantang menyerah di tengah dinamika geopolitik global yang penuh tekanan.
Baca juga: Tabel Spesifikasi dan Harga Infinix Smart 10 di Indonesia