Telkomsel Mobile Backup Power 480 BTS Untuk Pulihkan Layanan Peristiwa pemadaman listrik berskala besar yang terjadi di wilayah Provinsi Bali pada Jumat, 2 Mei 2025, telah menimbulkan dampak signifikan terhadap berbagai sektor, termasuk layanan telekomunikasi. Tidak hanya masyarakat umum yang terdampak, sejumlah operator seluler juga mengalami gangguan operasional, termasuk Telkomsel.
General Manager Consumer Business Telkomsel Regional Bali Nusa Tenggara, Mulyadi Indra, dalam pernyataan resminya menyampaikan bahwa padamnya aliran listrik secara menyeluruh di wilayah Pulau Dewata memengaruhi kinerja infrastruktur jaringan, termasuk Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) berbasis fiber optik yang menjadi tulang punggung layanan data dan suara.
“Terhentinya pasokan listrik secara luas di Bali telah berdampak langsung pada operasional jaringan kami. Sebagai langkah mitigasi, Telkomsel segera mengerahkan perangkat cadangan berupa Mobile Backup Power ke lebih dari 480 Base Transceiver Station (BTS) yang mengalami gangguan, guna menjaga kesinambungan layanan bagi pelanggan,” ujar Mulyadi dalam keterangan tertulisnya.
Telkomsel Mobile Backup Power 480 BTS
Ia menambahkan bahwa tim teknis dari Telkomsel bersama dengan TelkomGroup terus melakukan koordinasi intensif dengan pihak-pihak terkait, termasuk pemerintah daerah dan PLN, guna mempercepat proses normalisasi pasokan energi dan pemulihan sistem jaringan yang terdampak.
Telkomsel, melalui pernyataan resmi tersebut, turut menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pelanggan, khususnya yang berada di Bali dan wilayah sekitarnya, atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat gangguan layanan ini.
“Kami memahami pentingnya konektivitas digital dalam mendukung aktivitas sehari-hari masyarakat. Untuk itu, kami menyampaikan permohonan maaf atas gangguan yang terjadi, dan kami berkomitmen untuk segera memulihkan layanan ke kondisi optimal,” tambahnya.
Mulyadi juga menyampaikan bahwa pelanggan dapat memperoleh informasi terkini mengenai proses pemulihan jaringan melalui berbagai kanal resmi layanan pelanggan, seperti Call Center 188, serta akun media sosial Telkomsel di Facebook, X/Twitter, dan Instagram.
“Kami berupaya menjaga kualitas pelayanan tetap optimal dan akan terus memberikan pembaruan secara berkala. Terima kasih atas pengertian dan kepercayaan yang telah diberikan kepada kami,” pungkasnya.
Penyebab Sementara: Gangguan pada Kabel Bawah Laut Jawa-Bali
Pemadaman listrik yang melumpuhkan sebagian besar wilayah Bali mulai terjadi sejak pukul 16.00 WITA. Dugaan sementara mengarah pada gangguan sistem transmisi listrik bawah laut yang menghubungkan Pulau Jawa dan Bali.
PT PLN (Persero) melalui Executive Vice President Komunikasi Korporat dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), Gregorius Adi Trianto, menyatakan bahwa indikasi awal mengarah pada gangguan pada kabel interkoneksi bawah laut yang menjadi jalur utama pasokan listrik dari Jawa menuju Bali.
“Berdasarkan pemeriksaan awal, gangguan terjadi pada kabel bawah laut yang menghubungkan sistem kelistrikan Jawa-Bali. Namun demikian, penyebab pasti masih dalam tahap investigasi lebih lanjut oleh tim teknis kami,” ujar Gregorius saat dikonfirmasi.
Dalam upaya menanggulangi kondisi darurat tersebut, PLN telah menerjunkan lebih dari seratus personel teknis yang dilengkapi dengan peralatan pendukung untuk melakukan penanganan dan perbaikan secepat mungkin. Hingga pukul 19.30 WITA, PLN berhasil memulihkan pasokan listrik kepada sekitar 940 ribu pelanggan di berbagai wilayah Bali.
“Kami menargetkan seluruh sistem kelistrikan dapat kembali beroperasi secara normal pada malam hari ini. Namun, hal ini tetap bergantung pada hasil akhir pemeriksaan dan kecepatan proses pemulihan,” lanjut Gregorius.
Gangguan di PLTU Celukan Bawang Juga Jadi Pemicu
Selain gangguan pada kabel interkoneksi bawah laut, sumber lain menyebutkan bahwa Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Celukan Bawang Unit #2 yang berada di Kabupaten Buleleng turut mengalami gangguan operasional, yang menyebabkan sebagian wilayah Bali kehilangan pasokan listrik secara mendadak.
Manager Komunikasi dan TJSL PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali, I Wayan Eka Susana, menyampaikan bahwa penghentian mendadak operasional PLTU tersebut memberikan dampak tambahan terhadap kestabilan sistem kelistrikan di pulau tersebut.
“Indikasi awal menunjukkan adanya gangguan teknis pada PLTU Celukan Bawang Unit #2. Gangguan ini menyebabkan sebagian wilayah mengalami pemadaman karena hilangnya pasokan listrik utama,” jelas Wayan Eka.
Ia menegaskan bahwa PLN terus melakukan langkah-langkah pemulihan secara paralel. Sejumlah teknisi dan teknisi lapangan telah diterjunkan secara cepat dengan perlengkapan lengkap untuk memastikan sistem dapat kembali berjalan sesuai standar operasional.
“Seluruh tim teknis saat ini bekerja siang dan malam demi mempercepat proses pemulihan. Kami akan terus menginformasikan perkembangan terbaru kepada masyarakat secara berkala,” ujarnya.
Dampak Luas: Sektor Digital, Pariwisata, dan Pelayanan Publik
Peristiwa pemadaman listrik ini tidak hanya berdampak pada layanan telekomunikasi, tetapi juga memberikan efek domino terhadap sektor lain seperti pariwisata, perbankan, layanan kesehatan, dan kegiatan ekonomi masyarakat Bali yang sangat bergantung pada kelancaran akses listrik dan internet.
Sejumlah pelaku usaha, termasuk hotel dan restoran di kawasan pariwisata seperti Kuta, Seminyak, dan Ubud, dilaporkan mengalami gangguan operasional. Beberapa pengelola usaha bahkan mengaku harus mengandalkan genset untuk tetap melayani tamu.
Baca Juga : Menguji Kebolehan Kamera Samsung Galaxy A56, Nightography Bikin Foto Makin Apik
Layanan administrasi publik juga ikut terdampak. Sejumlah kantor pemerintahan mengalami keterlambatan layanan akibat sistem digital yang tidak dapat diakses sementara waktu.
Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya sistem cadangan dan infrastruktur energi yang andal di wilayah strategis seperti Bali. Upaya peningkatan ketahanan sistem energi, baik melalui diversifikasi sumber maupun peningkatan infrastruktur cadangan, menjadi kebutuhan mendesak guna mencegah terulangnya peristiwa serupa di masa mendatang.