
WhatsApp Ungkap Serangan Spyware Israel Jurnalis Dan Aktivis mengungkapkan sejumlah penggunanya kemungkinan besar kena serangan spyware
Laporan The Guardian menyebutkan, WhatsApp menduga hampir 100 jurnalis dan aktivis menjadi sasaran serangan ini.
Platform pesan instan milik Meta tersebut menyatakan “sangat yakin” bahwa spyware bernama Graphite itu berasal dari Paragon Solutions, sebuah perusahaan
yang didirikan di Israel dan baru-baru ini diakuisisi oleh perusahaan investasi AS.
Mengutip Engadget, Senin (3/2/2025), para ahli peretasan menduga ini adalah serangan “tanpa-klik” (zero-click), yang berarti pengguna yang ditargetkan
tidak perlu mengklik tautan berbahaya untuk terinfeksi.
WhatsApp Ungkap Serangan Spyware
Metode ini mirip dengan peretasan WhatsApp skala besar lainnya, di mana spyware bernama Pegasus menginfeksi lebih dari 1.400 perangkat.
Setelah perangkat terinfeksi Pegasus atau Graphite, operator spyware akan memiliki akses penuh. Ini bahkan termasuk kemampuan untuk membaca pesan yang
dikirim melalui aplikasi terenkripsi seperti WhatsApp dan Signal.
WhatsApp mengatakan telah memberi tahu sekitar 100 pengguna tentang potensi serangan tersebut, tetapi menolak untuk mengungkapkan identitas dan keberadaan mereka.
“Ini adalah contoh terbaru mengapa perusahaan spyware harus bertanggung jawab atas tindakan mereka yang melanggar hukum. WhatsApp akan terus melindungi
kemampuan masyarakat untuk berkomunikasi secara pribadi,” kata juru bicara WhatsApp.
WhatsApp telah mengirimkan surat “berhenti dan batalkan” kepada Paragon dan mengatakan bahwa mereka sedang menjajaki opsi hukum.
Sementara itu, Paragon baru-baru ini menandatangani kontrak kontroversial senilai USD 2 juta dengan Departemen Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE).
Wired melaporkan kontrak satu tahun tersebut menugaskan Paragon untuk menyediakan solusi berpemilik yang sepenuhnya terkonfigurasi termasuk lisensi, perangkat keras,
garansi, pemeliharaan, dan pelatihan.
Hingga berita ini naik, Paragon belum menanggapi tuduhan dari WhatsApp.
Pejabat dari Meta Platforms mengungkap kalau perusahaan software mata-mata Israel Paragon Solutions menarget sejumlah pengguna WhatsApp, termasuk jurnalis hingga
anggota masyarakat sipil.
Berdasarkan keterangan resmi dari pejabat Meta Platforms yang tidak disebutkan namanya, WhatsApp telah mengirim surat perintah penghentian operasional pada Paragon
setelah adanya insiden peretasan itu.
Dalam pernyataan, WhatsApp mengatakan, “Perusahaan akan terus melindungi pengguna untuk berkomunikasi secara privat dan aman.”