
Aksi Jual Saham Teknologi Melebar Kejepang Saat Ada DeepSeek Saham Jepang anjlok pada hari Selasa (28/1) Kemerosotan pasar global yang dipicu
oleh munculnya model kecerdasan buatan China berbiaya rendah memasuki hari kedua.
Investor mempertanyakan valuasi dan dominasi yang sangat tinggi dari para penentu AI Saham Nvidia, contoh nyata dari ledakan AI dalam beberapa
tahun terakhir, anjlok 17% pada hari Senin (27/1).
Penurunan ini menyebabkan kapitalisasi pasar Nvidia hangus US$ 593 miliar dalam sehari. Ini adalah rekor penurunan market cap satu hari untuk
perusahaan mana pun.
Aksi Jual Saham Teknologi Melebar Kejepang
Penurunan yang terjadi sejak awal pekan ini bermula dari asisten AI gratis yang diluncurkan oleh perusahaan rintisan China DeepSeek minggu lalu
yang menurut perusahaan itu menggunakan lebih sedikit data dengan biaya yang jauh lebih murah daripada layanan yang tersedia saat ini.
Peluncuran ini menarik perhatian signifikan di seluruh dunia termasuk dari CEO OpenAI Sam Altman yang menyebutnya sebagai “model yang mengesankan”.
“Kami jelas akan memberikan model yang jauh lebih baik dan juga sangat menggembirakan untuk memiliki pesaing baru!” kata Altman, kepala perusahaan
AI di balik ChatGPT, dalam sebuah posting media sosial yang dikutipĀ Reuters.
Peluncuran dan meningkatnya popularitas DeepSeek memacu investor untuk menjual saham teknologi secara global. Dampak terasa dari Tokyo ke Amsterdam hingga Silicon Valley.
Di Jepang, pembuat peralatan pengujian chip Advantest, pemasok Nvidia, turun 10% pada hari Selasa setelah anjlok hampir 9% pada hari Senin. Harga saham pembuat peralatan pembuatan chip Tokyo Electron turun 5,3%. Sementara harga saham investor rintisan teknologi SoftBank Group turun 6%.
Di Amerika Serikat (AS), Broadcom ditutup turun 17,4%, diikuti oleh pendukung ChatGPT Microsoft yang turun 2,1% dan kemudian induk Google Alphabet yang berakhir turun 4,2%.
Indeks semikonduktor Philadelphia anjlok 9,2%, untuk persentase penurunan terdalam sejak Maret 2020. Pasar Korea Selatan dan Taiwan yang padat teknologi ditutup untuk Tahun Baru Imlek.
Aksi jual ini telah menyoroti posisi yang ramai di antara para investor serta valuasi yang sangat tinggi dari beberapa perusahaan ini.
“Yang membuat aksi jual teknologi hari Senin begitu mengejutkan adalah valuasi banyak perusahaan AI dan teknologi ini tidak menawarkan margin kesalahan,” kata David Bahnsen, kepala investasi di The Bahnsen Group.